Sampah merupakan bagian yang tidak dapat
terpisahkan dari kehidupan manusia. Jumlah sampah yang ada semakin
menggunung dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) semakin sempit karena sudah
melewati batas penampungan. Berbagai macam metode sudah digunakan untuk menangani
masalah ini, tetapi tetap saja tidak terselesaikan. Seiring dengan perkembangan
teknologi, kebutuhan plastik meningkat. Konsekuensinya sampah plastik yang
dihasilkan juga meningkat. Ditambah
sifat plastik yang tidak dapat membusuk,tidak terurai secara alami, tidak dapat
menyerap air dan tidak dapat berkarat sehingga pada akhirnya menjadi masalah
bagi lingkungan
Pernahkan terlintas dalam pikiran bahwa diantara
tumpukan sampah ini terdapat peluang usaha yang cukup berprospek?
Produksi sampah yang tinggi menyebabkan bisnis berbahan dasar sampah tidak
pernah kehabisan bahan bakunya. Keunggulan lain dari usaha ini adalah
bahan bakunya murah sehingga sangat berpengaruh pada harga hasil akhir
produk daur ulang kita.
Nah meskipun barang yang diolah
merupakan barang sisa / buangan usaha
daur ulang sampah plastik merupakan
peluang usaha yang tidak
bisa dianggap remeh, disamping mendukung
program pemerintah mengenai pengolahan sampah.
Pengenalan
sampah plastik
Secara garis besar plastik dapat digolongkan
menjadi 2 kelompok yakni:
·
plastik yang bersifat thermoplastic, yaitu dapat dibentuk kembali dengan mudah dan
diproses menjadi bentuk lain dan
·
plati yang bersifat thermoset, bila telah dipakai tidak dapat digunakan kembali.
Pada umumnya plastik untuk daur ulang diolah kembali menjadi
barang semula. Beberapa jenis plastik harus dicampur dengan bahan baku untuk meningkatkan kualitasnya.
Jenis sampah yang laku dipasaran adalah :
·
Polietilena (PE) : bahan plastik yang tahan air,
asam alkali dan hampir semua jenis cairan.
Contohnya plastik pembungkus produk makanan dan minuman tirai plastik,
botol antipecah, penyekat kawat atau kabel.
·
High Density Polyethylene (HDPE) : Jenis ini
juga resisten terhadap zat cair. Contohnya melamin (piring & gelas) berbagai macam kemasan plastik,
tangki bahan bakar kendaraan, kantong plastik, tempat makan plastik dan pipa
air.
·
Polipropilenia (PP) : produk yang terbuat dari
fiber glass.
Pada umumnya sampah-sampah plastik ini diperoleh
dari tempat penampungan sampah. Oleh para pemulung sampah-sampah plastik ini
dikumpulkan kemudian dipisah-pisahkan berdasarkan bentuk dan jenisnya, lebih
lanjut sampah disetorkan ke pengusaha-pengusaha pengolahan sampah plastik.
Secara umum agar sampah plastik dapat diolah oleh sebuah industri diperlukan
syarat-syarat sebagai berikut :
1. Bentuk
sampah plastik disesuaikan dengan kebutuhan industri, misalnya : bentuk biji
untuk industri yang memproduksi alat-alat tulis. Bentuk pellet, serbuk atau pecahan
untukindustri yang memerlukan kemasan plastik dan memproduksi barang-barang dari plastik.
2. Sampah
plastik sudah homogen / tidak tercampur
dengan sampah jenis lain.
3. Tidak
terkontaminasi dengan zat-zat kimia yang dapat menurunkan kualitas produk yang
dihasilkan.
4. diusahakan
tidak teroksidasi, yaitu sampah masih
dalam keadaan layak produksi dan tidak
mengandung zat-zat kimia berbahaya.
Sedangkan tahapan-tahapan pendaur ulangan sampah
plastik ,menjadi biji plastik (bahan baku
setengah jadi) adalah sebagai berikut :
1.
Pemisahan, sampah plastik dipisahkan dari sampah jenis lain mis kertas dsb.
2.
Pemotongan,
sampah plastik kemudian dipotong-potong sesuai dengan kebutuhan. Misalnya jika akan diolah menjadi biji
plastik, sampah harus dipotong kecil-kecil untuk memudahkan proses pengolahan.
3.
Pencucian, sampah yahg sudah dipotong dicuci bersih untuk menghilangkan zat-zat
lain yang dapat menggaggu proses
pengolahan.
4.
Penggilingan, sampah yang sudah bersih digiling agar
menjadi biji plastik. Kualitas biji yang
baik dapat diliat dari mengapung
tidaknya biji plastik tersebut diatas air.
Selanjutnya biji plastik yang telah diolah inilah
yang selanjutnya diolah menjadi produk-produk plastik lainnya.
No comments:
Post a Comment